Senin, 25 Januari 2016

Peran Manajemen dalam Etika Di Tempat Kerja

Etika Bisnis - Peran penting manajemen dalam membentuk etika di dalam tempat kerja memberikan rasa ke-adilan kepada pihak karyawan secara jujur dengan kejujuran dapat membangun rasa percaya karyawan bahwa perusahaan tempat berkerja bertanggung jawab dan telah memperlakukan karyawan sepatutnya.


Tanggung jawab perusahaan didalam tempat kerja itu meliputi:
  • Perusahaan mempunyai tanggung jawab kepada pegawainya seperti: rasa aman, kesempatan yang sama dan perlakuan wajar. Di Indonesia, hubungan antara perusahaan dan pegawai telah diatur di dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan nomor 13 tahun 2003.
  • Bahkan ada beberapa perusahaan yang juga menerapkan Perjanjian Kerja Bersama yang mengatur hak dan kewajiban perusahaan terhadap pegawai maupun sebaliknya.

Selanjutnya perusahaan memahami keragaman dan mengintegrasikan karyawan dengan berbagai latar belakang berbeda agar belajar bekerja bersama guna mencapai tujuan bersama perusahaan seperti gender, keyakinan, pandangan politik, selain itu pihak perusahaan menekan dan mencegah terjadinya pelecehan seksual dan membuka peluang yang sama terhadap semua pegawai yaitu:
  • Perusahaan tidak boleh mendiskriminasi pegawai dengan membeda-bedakan suku, asal negara/daerah.
  • Melakukan tindakan afirmativ (affirmative action) yaitu, sekelompok tindakan yang dimaksudkan untuk meningkatkan peluang bagi kaum minoritas dan wanita

Pihak perusahaan juga memberikan dan menginformasikan tentang hak-hak dari karyawan yaitu:
a) Hak atas pekerjaan
b) Hak atas upah yang adil
c) Hak untuk berserikat dan berkumpul
d) Hak atas perlindungan Keamanan dan Kesehatan
e) Hak untuk diproses hukum secara sah
f) Hak untuk diperlakukan secara sama
g) Hak atas rahasia pribadi
h) Hak atas kebebasan suara hati

Hak-hak karyawan tersebut sebagai suatu prinsip dasar dari terbangunnya hubungan kerja antara perusahaan dan karyawan. Hubungan kerja adalah:
  • Hubungan kerja merupakan aspek penting dalam kaitannya dengan ketenaga kerjaan.
  • Hubungan kerja yang meliputi semua pihak yang terkait dalam proses produksi/jasa disuatu organisasi/perusahaan.
  • Hubungan ini haruslah meliputi perkerja dan pengusahan serta pemerintah sebagai regulator

Hakikat dari hubungan kerja selain membangun prinsip dasar kerja dapat dimaknai pihak perusahaan dan pihak karyawan telah membangun rasa saling percaya dan kerja sama untuk merealisasikan visi dan misi serta tujuan, sasaran perusahaan. Hakikat tersebut merupakan implementasi dalam melaksanakan kerja yang berupa:
  • Kondisi yang memastikan bahwa semua hak dan kewajiban masing-masing pihak jelas dan terjamin dan dilaksanakan semua pihak.
  • Perselisahan diselesaikan secara internal antara pekerja dan pengusaha (bipartit).
  • Mogok dan penutupan perusahaan tidak perlu dilaksanakan untuk memaksa kehendak.

Dasar-dasar dari hubungan kerja itu juga dibangun dari norma-norma perusahaan serta perundangan-undangan yang berlaku dari pemerintah atau suatu negara untuk Indonesia ada undangan yang telah mengatur.
  • Norma yang luas atau secara Makro: aturan yang bersifat umum yang mengikat seluruh perusahaan dimana saja betempat (UU Ketenaga kerjaan; No13 tahun 2003 danlain-lain).
  • Norma secara mikro; aturan yang bersifat rinci didalam perusahaan tersebut, antara lain tata kelola perusahaan, budaya kerja, Visi misi.

Pihak Perusahaan yang telah memberikan pekerja selain memberikan informasi tentang hak-hak karyawan dalam berkerja. Pihak perusahaan berkewajiban untuk melindungi karyawan dari kecelakaan kerja dan bahaya yang ditimbulkan didalam pekerjaan yaitu kesehatan dan keselamatan kerja atau K3.
Pengertian dari kesehatan dan keselamatan kerjaa yaitu; Suatu upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil dan makmur.

Secara ke ilmuan; K3 adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja
Pengertian tersebut diatas K3 didalam perusahaan sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan didalam tempat kerja yang harus dipenuhi oleh pihak perusahan adapun tujuan dan sasaran adanya kesehatan dan keselamatan kerja tersebut yaitu:
• Menurunnya tingkat turnover pekerja
• Menciptakan kondisi kerja yang baik
• Mengurangi tingkat absensi
• Meningkatnya produktivitas

Bagi perusahaan tidak menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja berdampak dari keberkelanjutan bisnisnya :
• Meningkatnya angka kecelakaan.
• Terganggunya proses operasional perusahaan
• Mengurangi output Produksi
• Terciptanya hubunggan industrial yang buruk

Faktor penyebab kecelakaan didalam kerja yang perlu menjadi perhatian perusahaan banyak disebabkan faktor lingkungan dan human error:
• Faktor kondisi kerja yang tidak aman
• Faktor perilaku kerja yang tidak aman
• Bahan-bahan kimia yang berbahaya
• Kebisingan dan getaran yang berlebihan
• Suhu Udara ekstrim.
• Ergonomis yang berkaitan dengan desain peralatan dan tempat kerja

Perusahaan agar tidak terjadi kecelakaan perlu meminimumkan penyebab kecelakan yang berupa:
• Meminimisasikan kondisi yang tidak aman
• Mengurangi perilaku kerja yang tidak aman.
• Membuat aturan agar merubah sikap kerja yang tidak baik
• Melakukan inpeksi dan motivasi secara terus menerus.
• Melakukan pelatihan K3
• Melakukan audit K3

Untuk mengurangi resiko dalam pekerjaan dan rendahnya akan kecelakaan kerja di suatu perusahaan perlu menempuh langkah-langkah sebagai berikut:
  • Melakukan control terhadap staf dan besaran resiko dengan melatih karyawan serta mengadakan isolasi peralatan atau area kerja tertentu.
  • Mengawasi dan melakukan informasi terhadap karyawan tentang bahaya yang dapat terjadi didalam pekerjaan.
  • Melakukan pemeriksaan secara terus menerus.
  • Menghilangkan bahaya dan menganti sistem kerja yang baik dan aman.

Well, itulah seputar materi tentang Peran Manajemen dalam Etika Di Tempat Kerja yang menjadi pokok bahasan dalam postingan (Etika Dalam Pekerjaan Dan Tanggung Jawab Perusahaan). Semoga materi pada postingan di blog ini bermanfaat bagi anda yang membacanya.

Permasalahan Dalam Kerja Dan Perilaku Etis Dalam Berkerja

Etika Bisnis - Permasalahan yang muncul dalam perusahaan disebabkan karyawan melanggar etika berdampak dari perusahaan antara lain melakukan kecurangan dalam mengunakan fasilitas atau kecurangan memberikan informasi terhadap atasan sehingga pimpinan membuat keputusan terjadi kesalah dan merugikan perusahaan.


Permasalahan yang muncul dalam etika di tempat kerja disebabkan oleh perilaku baik dari pimpinan maupun karyawan berupa;

1. Pembedaan terhadap karyawan.
2. Pendisiplinan.
3. Pelecehaan seksual terhadap pekerjaan perempuan
4. Evaluasi kinerja sering tidak transfarannya dalam melakukan evaluasi kinerja karyawan menimbulkan rasa tidak percayaan terhadap penyelia.
5. Pelanggaran peraturan mabuk akibat mminiman keras,
6. Pemalsuan catatan atau laporan

Permasalahan-permsalahan ditempat kerja yang diuraikan diatas telah menjadi kajian dari para ahli manajemen dan mencari langkah-langkah untuk menekan atau mengurangi permasalah tersebut.

Membentuk Perilaku Etis Dalam Berkerja
Perilaku karyawan yang telah diuraikan dalam pendahuluan diatas telah menggambarkan yang paling berpengaruh membentuk sesorang itu awalnya adalah lingkungan keluarganya terutama Ayah dan Ibunya serta lingkungan keluargannya. Di dalam organisasi tempat dimana sesorang telah menjadi karyawan dan berkerja ikut memberikan pengaruh terhadap karyawan bagaimana bertindak dan berkomunikasi baik sesama karyawan maupun dengan atasan dan masyarakat.

Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku karyawan dalam suatu perusahaan supaya secara cepat pihak pimpinan meminimumkan pelanggaran etika didalam tempat kerja. Faktor lainnya yang membentuk berperilaku etis di tempat kerja di dalam perusahaan yaitu:

1. Faktor keorganisasi:
- Menekan pihak karyawan agar membuat laporan yang benar dan terbuka terutama laporan akunting untuk diberikan kepihak pemerintah (pajak) kewajiban perusahaan dalam membayar.
- Menekankan kepada pihak karyawan untuk berusaha memenuhi target dan jika tidak terpenuhi bukanlah suatu kesalahan tetapi adalah pembelajaran.
- Memberikan ruang beraktualisasi dan berinovasi sehingga dapat mendorong terbangunya soliditas dan solidaritas karyawan.
- Melakukan keterbukaan mengenai insentif.

2. Faktor atasan
peran penting yang dapat membentuk etika didalam tempat kerja yaitu peran atasan dengan sikap dan tingkah laku atasan dapat membentuk terbangunnya etika didalam pekerjaan. Langkah-langkah yang menjadi perhatian dan pertimbangan yang perlu dilakukan oleh atasan yaitu:
- Melakukan keterbukaan dan keterbukaan dalam mencapai hasil kerja yang dapat memenuhi target
- memberikan beban kerja sesuai dengan tugas dan fungsi yang telah diatur dalam job diskripsi
- Memberikan bimbingan dan pembinaan terhadap karyawa agar tidak terjadinya keslahan

Well, itulah seputar materi tentang Permasalahan Dalam Kerja Dan Perilaku Etis Dalam Berkerja yang menjadi pokok bahasan dalam postingan (Etika Dalam Pekerjaan Dan Tanggung Jawab Perusahaan). Semoga materi pada postingan di blog ini bermanfaat bagi anda yang membacanya.

Perilaku Karyawan Didalam Suatu Perusahaan

Etika Bisnis - Perilaku karyawan didalam suatu organisasi sangat ditentukan oleh latar belakang karyawan tersebut latar belakang karyawan dipengaruhi oleh lingkungan internal dan eksternal. Lingkungan internal adalah keluarga, dan lingkungan kelompok (Familiy) lingkungan eksternal adalah; sekolah dan tempat pendidikkan pengaruh informasi dan budaya. Lingkungan internal dan eksternal tersebut yang mempengaruhi tata laku sesorang karyawan yang merupakan pengimplementasian cara dan sikap karyawan bertindak dan melakukan hubungan dengan sesama karyawan suatu perusahaan.

Baca Juga: Manfaat dan Indikator keberhasilan CSR Bagi Perusahaan

Bermacam-macam latar belakang karyawan di dalam suatu perusahaan di satukan dan diberikan tugas untuk melaksanakan misi, visi, dan tujuan serta sasaran yang telah ditetapkan perusahaan. Dalam proses untuk mencapai tujuan dan sasaran karyawan diatur dalam struktur organisasi yang membagi sesuai dengan tugas dan fungsinya yang ada didalam organisasi. Pengelompokan tugas tersebut berdampak terjadi dinamika kelompok dalam perusahaan sehingga perlu aturan yang tertulis maupun aturan yang normatif jika perusahaan atau karyawan terjadi penyimpangan yang tidak patut.

Penyimpangan-penyimpangan yang sering terjadi di timbulkan dari faktor-faktor organisasional didalam perusahaan yaitu; adanya gesekan antar sesama karyawan baik dalam pekerjaan maupun dalam berhubungan secara vertikal maupun horizontal. Agar tidak terjadi gesekan yang negatif didalam proses kegiatan kerja aturan tertulis dan etika dapat memberikan sangsi secara moral atau membuat pihak manajemen atau seorang karyawan menyadari bahwa perilaku yang dilakukannya adalah tidak patutan bagi seorang pimpnan atau karyawan apabila melanggar aturan-aturaan moral yang telah digariskan oleh suatu perusahaan untuk di lakukan terhadap sesama karyawan atau perbuatan pimpinan yang membuat segenap karyawannya merasa ruang pribadinya ikut di campuri oleh pimpinan.

Penerapan etika bisnis tidaklah semerta secara langsung diberlakukan oleh perusahaan, yang lebih penting pimpinan perusahaan harus terlebih dahulu mengetahui perilaku karyawan tersebut sehingga dapat dengan cepat menerapkan etika bisnis didalam perusahaan tersebut tidak terdapat gangguan atau pelanggaran dalam penerapan etika.

Well, itulah seputar materi tentang Perilaku Karyawan Didalam Suatu Perusahaan yang menjadi pokok bahasan dalam postingan (Etika Dalam Pekerjaan Dan Tanggung Jawab Perusahaan). Semoga materi pada postingan di blog ini bermanfaat bagi anda yang membacanya.

Etika Dalam Pekerjaan Dan Tanggung Jawab Perusahaan

Etika Bisnis - Pada postingan kali ini anda bisa belajar penjelasan tentang pengertian etika dalam pekerjaan, dan menguraikan tugas dan tanggung jawaban Perusahaan terhadap Karyawan. Secara keseluruhan postingan ini akan membantu anda untuk mengerti dalam hal beretika terhadap pekerjaan yang anda lakukan serta hal yang harus anda ketahui tentang tanggung jawab perusahaan terhadap karyawannya.


Karyawan atau pegawai dalam suatu organisasi sangat menentukan untuk berhasilnya tujuan dan sasaran organisasi dengan karyawan yang handal perusahaan dapat dengan tepat waktu menyelesaikan semua program kerja yang telah ditentukan. Peran strategis karyawan didalam perusahaan sebagai asset yang nyata maupun tidak nyata didalam suatu perusahaan. Selanjutnya karywan yang handal dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap suatu perusahaan.

Untuk itu pengelola karyawan atau sumber dayanya sangat perlu dilakukan oleh suatu perusahaan agar dalam menjalankan perkerjaan karyawan dapt bertanggung jawab baik aspek sosial maupu aspek moral. Dalam aspek moral karyawan didalam suatu perusahaan perlu memengedepan nilai-nilai etika dalam tata laku sesama karyawan sehingga terbina human relation didalam perusahaan tersebut. Selain tata laku didalam perusahaan karyawan juga dapat merepleksikan etikanya terhadap konsumen atau masyarakat dalam melayani kebutuhan-kebutuhan konsumen atau masyarakat.

Keberhasilan suatu perusahaan tidak saja diukur kemampuan meningkat kinerja atau profitibilitas bisnis perusahaan namun yang lebih penting lagi keberhasilan dalam membina karyawan sikap dan tingkah lakunya sesuai dengan etika yang ada didalam perusahaan. Keberhasilan tersebut tercermin dari karyawan dalam sikap dan tingkah lakunya memberikan rasa positif dan dirasakan oleh konsumen atau masyarakat. Untuk itu sikap dan tingkah laku karyawan didalam perusahaan sangat menentukan apakah perusahaan tersebut mampu telah mengatur dan mendorong karyawannya berlaku sesuai dengan nilai-nilai yang telah ditetapkan Perusahaan dan berdampak positif dalam pelayanan atau kepuasan konsumen.

Perusahaan diera global saat ini sudah menjadi kewajiban perusahaan menanamkan nilai-nilai etika bisnis bagi seluruh karyawannya agar dalam melaksanakan pekerjaan tidak saja penting bagi perusahaan namun penting juga bagi karyawan menjalankan etika bisnis supaya tidak terjadi pelanggaran yang nanti berdampak terhadap perusahaan dan keberkelanjutan perusahaan.

Perilaku Karyawan Didalam Suatu Perusahaan
Perilaku karyawan didalam suatu organisasi sangat ditentukan oleh latar belakang karyawan tersebut latar belakang karyawan dipengaruhi oleh lingkungan internal dan eksternal. Lingkungan internal adalah keluarga, dan lingkungan kelompok (Familiy) lingkungan eksternal adalah; sekolah dan tempat pendidikkan pengaruh informasi dan budaya. Lingkungan internal dan eksternal tersebut yang mempengaruhi... (Selengkapnya)

Permasalahan Dalam Kerja Dan Perilaku Etis Dalam Berkerja
Permasalahan yang muncul dalam perusahaan disebabkan karyawan melanggar etika berdampak dari perusahaan antara lain melakukan kecurangan dalam mengunakan fasilitas atau kecurangan memberikan informasi terhadap atasan sehingga pimpinan membuat keputusan terjadi kesalah dan merugikan perusahaan... (Selengkapnya)

Peran Manajemen dalam Etika Di Tempat Kerja
Peran penting manajemen dalam membentuk etika di dalam tempat kerja memberikan rasa ke-adilan kepada pihak karyawan secara jujur dengan kejujuran dapat membangun rasa percaya karyawan bahwa perusahaan tempat berkerja bertanggung jawab dan telah memperlakukan karyawan sepatutnya... (Selengkapnya)

Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Di Indonesia
Payung hukum Kesehatan dan Keselamatan Kerja di indonesia telah dilindungi oleh Undang Di Indonesia, hubungan antara perusahaan dan pegawai telah diatur di dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan nomor 13 tahun 2003. Selanjutnya untuk penjabaran Undang-undang tersebut dikeluarkan Ke Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia dengan No.05/ Men/1966.
Telah mengatur tata kelola K3, namun perlu dilakukan informasi Permen tersebut dengan cara:
• Sosialisasi secara kontinyu dengan perusahaan
• Ada kerja sama antara perusahaan, pekerja dan pemerintah pusat, atau daerah
• Peningkatan pengawasan dari instansi terkait (Depnaker)
• Adanya SIM tenaga kerja yang handal

Memperlakukan karyawan berdasarkan keadilan dan kejujuran suatu langkah awal terbangunnya kesama visi dan misi untuk mencapai tujuan dan sasaran di dalam perusahaan. Selain itu dengan perlakukan yang adil akan membangun rasa percaya karyawan dan keterlindungan karyawan sehingga karyawan merasa aman dan merasakan ada kepastian masa depannya dalam berkarya untuk kepentingan Perusahaan.

Keuntungan dan manfaat dari menerapkan rasa adil dan kejujuran dapat membangun etika didalam organisasi atau perusahaan dan memndorong semangat, gairah kerja karyawan sehingga adanya kepuasan kerja yang mendorong setiap karyawan untuk berprestasi dalam melaksanakan perkerja. Lebih pentinglagi bagi perusahaan adalah meningkatnya kinerja dan keberkelanjutan bisnis suatu perusahaan

Well, itulah seputar materi tentang Etika Dalam Pekerjaan Dan Tanggung Jawab Perusahaan. Semoga materi pada postingan di blog ini bermanfaat bagi anda yang membacanya.

Jumat, 22 Januari 2016

Manfaat dan Indikator keberhasilan CSR Bagi Perusahaan

Etika Bisnis - Manfaat dan Indikator keberhasilan CSR Bagi Perusahaan, Langkah Untuk Keberhasilan Coporate Social Responsibility. Langkah yang perlu dilakukan oleh suatu perusahaan untuk berhasilan Coporate Social Responsibility dapat dilihat dalam gambar dibawah ini.


Melaksanakan Coporate Social Responsibility bagi perusahaan dapat bermanfaat untuk perkembangan usahanya menurut Suhandari M. dalam Fahmi (2013) adalah:
(Baca Juga: Perkembangan Corporate Social Responsibility Saat Ini )

1. Mempertahankan dan mendongkrakreputasi serta citra perusahaan
2. Mendapatkan lisensi untuk operasi secara sosial
3. Mereduksi resiko bisnis
4. Melebarkan akses sumber daya bagi operasional usaha
5. Membuka peluang pasar yang lebih luas
6. Mereduksi biaya misal terkait dari dampak lingkungan
7. Memperbaiki hubungan dengan stakeholder
8. Memperbaiki hubungan dengan regulator
9. Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan
10.Peluang mendapatkan penghargaan

Selain itu manfaat yang didapat dari melaksanakan Coporate Social Responsibility ini secara umum berupa:

• Mengurangi kerusakan sumber daya alam dan lingkungan dapat meminimumkan konflik terhadap masyarakat.
• Mengurungi dan menghilangkan baikot dari pelanggan
• Adanya transfransi perusahaan terhadap publik sehingga menumbuhkan saling kepercayaan

Dalam bidang ekonomi dan bisnis CSR dapat bermanfaat juga sebagai:

• Proses kesempatan bagi pelaku ekonomi untuk memperoleh surplus value sebagai hak manusia yang terlibat dalam kegiatan produksi
• Distribusi penguasaan faktor-faktor produksi.
• Pendistribusian penguasaan faktor-faktor produksi harus dilakukan dengan kebijakan politik ekonomi yang tepat sesuai dengan kearipan lokal masyarakat.

Indikator Keberhasilan Coporate Social Responsibility
• Pengukuran Kualitas SDM:
• Peningkatan jumlah frekuensi kegiatan pelatihan warga masyarakat.
• Peningkatan jumlah orang yang telah mengikuti pelatihan dari berbagai jenis yang ada
• Peningkatan jumlah orang yang telah memiliki kemampuan untuk memperluas usaha
• Peningkatan jumlah orang yang telah memiliki akses dan mengelola keuangan usaha
• Peningkatan jumlah orang dapat membuat akuntasi dan memonitornya.
• Peningkatan jumlah orang yang telah menguasai teknik produksi yang relatif canggih
• Peningkatan jumlah orang yang telah dilatih dalam mengelola organisasi
• Peningkatan sumberdaya masyaraka sekitar

Tabungan dan Konsumsi:
• Peningkatan saldo tabungan anggota binaan baik di bank maupun dilembaga keuangan lain.
• Peningkatan jenis jumlah mutu dan nilai harta rumah tangga (dan usaha bila ada)
• Peningkatan rata-rata jumlah pendapatan Rumah tangga
• Peningkatan jenis jumlah dan mutu konsumsi rumah tangga perperiode.
• Penerapan pengelola ekonomi RT secara tepat guna

Investasi:
• Peningkatan unit dan ragam usaha
• Peningkatan orang dalam jumlah berusaha
• Peningkatan nilai penjualan produk usaha perperiode
• Peningkatan volume penjualan atas komoditi-komoditi lama
• Peningkatan jumlah laba/ pendapatan usaha perperiode
• Peningkatan modal sendiri dari unit-unit usaha bertambah
• Peningkatan aset usaha dari unit
• Peningkatan kualitas.

Well, itulah seputar materi tentang Manfaat dan Indikator keberhasilan CSR Bagi Perusahaan yang menjadi pokok bahasan dalam postingan (Penjelasan Lengkap Corporate Social Responsibility (CSR)). Semoga materi pada postingan di blog ini bermanfaat bagi anda yang membacanya.

Perkembangan Corporate Social Responsibility Saat Ini

Etika Bisnis - Kemajuan teknologi telah banyak bermanfaat bagi manusia dalam menuhi kebutuhan manusia baik di bidang pangan, sandang dan papan (perumahan) selanjut kemajuan teknologi telah memperpendek jarak antara kimunitas dalam melakukan komunikasi dan perjalanan keberbagai manca negara. Kemudahan tersebut selain positif telah juga membawa efek negatif terhadap lingkungan (telah diuraikan ditatas sebab kerusakan lingkungan). Dampak negatif tersebut telah banyak para pakar dibidang sosialogi ekonomi dan kebijakan publik membahas untuk meminimumkan kerusakan akibat kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan.



Bermula dari tahun 1970 konsep coporate Social Responbility (CSR). kepedulian akan lingkungan hidup mulai gaungkan hal ini dari pengamatan para pakar adanya gejala kerusakan akibat dari pertumbuhan ekonomi yang pesat di berbagai negara. pendapat pertama pada dasar telah dimulai oleh Howard R. Bowen dalam Dwi Kartini (2013) telah menuliskan papernya tentang konsep tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungannya yang berjudul; social responbilities of businessman untuk Bowen dapat di nyatakan orang pertama yang mengeluarkan pendapat tentang coporate Social Responbility.

Selain itu John D. Rockefeller dalam coporate Social Responbility pada masa itu telah memulai dengan sumbangannya sebesar 550 juta dollar untuk pembangunan 2509 perpustakaan sebagai sumbangan dari hasil bisnis yang dia kelola dan masih banyak lagi sumbangan para usahawan dalam membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan permberdayaan sumber daya manusia.

Konsep-konsep yang dilaksanakan oleh para dermawan tersebut masih bersifat derma atau charity principle untuk membedakan antara coporate Social Responbility dan derma dapat dilihat dalam tabel berikut ini.


Perbedaan dan kesamaan dalam tabel diatas. bahwa Coporate Social Responsibility lebih menekan keberkelanjutan pembinaan dan pengembangan dan sistem yang dipakai lebih luas aspek-aspeknya berupa keberkelanjutan pembangunan sumber daya manusia dan memperhatikan, mempertimbangkan lingkungan termasuk ekosistem.

Indonesia dalam pemerintah orde baru yang dibawah Pemerintahan bapak Seoharto pada dasarnya telah melakukan konsep coporate Social Responbility dan sistem pembangunan untuk pengentasan kemiskinan. Antara lain adanya program pengentas kemiskinan,Bimas, Inmas, dan BUUD, KUD. dan Bapak Soeharta sebagai Presiden pada pertengahan Tahun 1990 telah mengundang kepada seluruh pengusahan Indonesia yang kaya (Liem sioliong dan kawan-kawan) serta Badan Usaha Milik Negara untuk menyisihkan keuntungannya sebesar 2,5 % memberikannya kepada pengembangan dan pemberdayaan Usaha kecil dan menengah. Kesemua konsep yang di lakukan itu adalah untuk pemberdayaan masayarakat.

Untuk di Indonesia konsepsi Coporate Social Responsibility terdiri dari :

• Konsepsi Pemberdayaan Masyarakat dengan Comdev ( Community Development).
• Adanya kolaborasi antara perusahaan dan masyarakat dengan menumbuhkan partisipasi, produktivitas, dan keberkelanjutan dalam mewujudkan Good Corporate Govarnance
• Aktualisasi GCG Perusahaan tidak berbentuk charity namun menubuhkembangkan potensi sumber daya masyarakat dan kemandiriannya

Well, itulah seputar materi tentang Perkembangan Corporate Social Responsibility Saat Ini secara yang menjadi pokok bahasan dalam postingan (Penjelasan Lengkap Corporate Social Responsibility (CSR)). Semoga materi pada postingan di blog ini bermanfaat bagi anda yang membacanya.